Banyuwangi, Vallet.id – Dunia media sosial memang tidak pernah sepi drama. Belum lama ini, akun resmi Sonic the Hedgehog di Twitter https://twitter.com/sonic_hedgehog?lang=en menjadi perbincangan hangat setelah melancarkan cuitan yang dianggap sebagai olok-olok terhadap penggemar yang toxic.
“buggier than the 25th anniversary stream” AND “i’m only here for rouge!” DAWG I CANT MAKE THIS UP
HOW THE HELL DID THEY GET EVERY TYPE OF FAN. THE CHILL ONES, THE ONES BEGGING FOR MORE, THE GOONERS, THE SILLY ONES, FADEL AND ALPHARAD??
how. https://t.co/j30QrAXqB9 pic.twitter.com/9W8xeGOnAz
— blue !! 🍉 (@blu3s_doodles) March 30, 2024
Cuitan tersebut memicu reaksi beragam dari netizen, khususnya komunitas penggemar Sonic. Beberapa pihak menganggap cuitan tersebut lucu dan sebagai bentuk candaan khas karakter Sonic yang memang dikenal memiliki sifat pemberontak dan jenaka.
Namun, di sisi lain, terdapat pula penggemar yang merasa cuitan tersebut tidak pantas dan merupakan bentuk penghinaan terhadap penggemar yang kritis.
Mereka beranggapan bahwa cuitan tersebut seolah-olah menyindir para penggemar yang kerap melontarkan kritik atau ketidakpuasan mereka terhadap franchise Sonic. Hal ini pun sontak menimbulkan perdebatan dan tagar #FixSonicTwitter pun ramai digunakan netizen untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka.
Dampak dari Aksi “Olok-olok” tersebut
Aksi “olok-olok” yang dilakukan oleh akun resmi Sonic ini menimbulkan dampak yang beragam. Mari kita lihat beberapa diantaranya:
1. Kerenggangan hubungan dengan penggemar
Para penggemar yang merasa tersinggung dengan cuitan tersebut tentunya akan kecewa dan merasa tidak dihargai. Hal ini bisa berdampak pada keretakan hubungan antara pihak franchise Sonic dengan para penggemarnya.
2. Citra negatif
Aksi “olok-olok” ini dapat memberikan citra negatif terhadap franchise Sonic. Netizen bisa jadi akan memandang pihak developer atau pengelola akun resmi Sonic sebagai pihak yang tidak menghargai penggemarnya, arogan, dan kekanak-kanakan.
3. Publisitas
Meskipun menimbulkan kontroversi, aksi ini nyatanya berhasil menarik perhatian netizen. Tagar #FixSonicTwitter yang ramai digunakan pun secara tidak langsung turut mempromosikan franchise Sonic. Beberapa pihak mungkin akan penasaran dan mencari tahu apa yang terjadi, sehingga pada akhirnya justru membawa publisitas bagi Sonic.
Strategi Marketing atau Blunder?
Masih terlalu dini untuk menilai apakah aksi “olok-olok” akun resmi Sonic merupakan strategi marketing yang jitu atau sebuah blunder.
1. Kemungkinan Strategi Marketing
Pihak pengelola akun resmi Sonic mungkin saja memiliki tujuan untuk memancing reaksi netizen. Dengan memancing kontroversi, mereka berharap dapat menarik perhatian publik dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan brand awareness. Strategi ini bisa efektif jika dijalankan dengan baik. Namun jika kontroversi yang dihasilkan justru berdampak negatif dan merusak citra franchise, maka strategi ini akan menjadi blunder.
2. Blunder
Jika tujuan dari cuitan tersebut bukanlah untuk memancing reaksi dan semata-mata hanya untuk bercanda, maka bisa dikatakan ini merupakan sebuah blunder.
Pihak pengelola akun tampak kurang bijaksana dalam memahami batasan antara humor dan sikap yang tidak menghargai penggemar.
Hanya waktu yang dapat menentukan apakah aksi “olok-olok” ini akan berdampak positif atau negatif terhadap franchise Sonic.
Namun, kejadian ini menjadi pelajaran penting bahwa pengelola media sosial, tak terkecuali yang berasal dari perusahaan besar sekalipun, harus lebih berhati-hati dan bijaksana dalam mengelola akun mereka.
Media sosial merupakan wadah komunikasi dua arah, sehingga penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan para pengikut, termasuk menerima dan menanggapi kritik dengan bijaksana.